SELAIN menjaga kondisi kandungan tetap sehat, ibu hamil juga harus memperhatikan kesehatan gigi dan mulut. Lantas, bagaimana caranya?
Berikut ini ulasan lengkapnya,
- Gunakan sikat gigi yang lembut dan ukuran yang sesuai.
- Sewaktu ibu hamil muntah atau sering mengeluarkan air liur, jangan
lupa untuk berkumur, bisa dengan air hangat yang dibubuhi garam. Kumur
dengan air hangat juga bermanfaat untuk membersihkan sisa lemak- lemak
pada rongga mulut dan sela gigi.
- Bila perlu pilih pasta gigi yang tidak merangsang terjadinya alergi,
terutama untuk gusi yang sensitif, dan yang terpenting memilih pasta
gigi yang akan membuat kondisi mulut menjadi lebih segar sehingga tidak
mudah mual.
- Lakukan penyikatan gigi secara benar dan gerakan sikat melingkar
dengan hati hati di sela–sela gigi. Sikat gigi arah atas ke bawah dan
sebaliknya arah bawah ke atas. minimal menggosok gigi 2 kali sehari
(sebelum dan setelah tidur, lebih baik jika setiap setelah makan).
- Bila ada gangguan kesehatan pada mulut yang perlu menggunakan obat
kumur, sebaiknya perhatikan label pada kemasan tentang keterangan kontra
indikasi untuk ibu hamil. Penggunaan obat kumur terutama untuk
mengatasi bakteri penyebab bau mulut maupun membersihkan keasaman pada
rongga mulut ibu hamil perlu berkonsultasi dengan dokter gigi.
- Konsumsi buah buahan berserat yang banyak mengandung Vitamin C dan Vitamin B12 karena baik untuk gusi.
- Penuhi kebutuhan kalsium sesuai dengan anjuran dokter atau bidan,
terutama dari sumber zat makanan alami, karena kalsium yang dikonsumsi
oleh BuMil juga diserap oleh calon calon bayi.
- Kurangi konsumsi makanan yang manis dan asam, karena jenis makanan
seperti itu cenderung bisa menimbulkan masalah kerusakan pada gigi
- Apabila sudah terlanjur mengalami masalah gigi selama kehamilan, maka
dokter perlu mengambil tindakan untuk menangani masalah ini. Namun,
segala tindakan seperti obat pemutih gigi, dan obat-obatan lainnya,
penggunaan X ray selama pemeriksaan gigi, sebaiknya dilakukan setelah
bayi Anda lahir. Meskipun X ray gigi menggunakan radiasi yang cukup
kecil, namun tentunya harus dihindari untuk lebih meminimalisir efek
negatif yang mungkin timbul pada bayi.
Kamis, 11 Oktober 2012
Minggu, 07 Oktober 2012
Kenali 7 Tanda Leukemia
Leukemia adalah kanker yang terjadi pada sel-sel yang pembentuk darah
yang penyebabnya belum diketahui dan memiliki gejala yang khas sejak
pertama kali terjadi. Kenali gejalanya sejak dini untuk mendapatkan
diagnosa yang lebih cepat sebelum kanker menyebar dan berakibat fatal.
Sebagian
besar, leukemia mempengaruhi sel-sel darah putih seseorang tetapi
beberapa jenis leukemia dimulai dalam sel darah lainnya juga. Beberapa
kanker tulang memiliki gejala yang mirip dengan leukemia, tetapi tidak
sepenuhnya sama.
Berikut 7 tanda atau gejala leukemia,
1. Kelelahan
Jika Anda mudah sekali merasa kelelahan meskipun tidak melakukan aktivitas yang berat, mungkin hal ini disebabkan oleh leukemia. Peningkatan produksi sel darah putih dapat menyebabkan energi cepat habis.
2. Penurunan berat badan
Gejala leukemia juga ditunjukkan oleh berat badan yang tiba-tiba menurun drastis meskipun seseorang tidak mengubah pola dietnya sehari-hari. Hal ini disebabkan karena pembakaran energi tingkat tinggi yang membuat seseorang kehilangan berat badannya jika tidak meningkatkan pola makan.
3. Sering mengalami pendarahan
Orang yang menderita leukemia akan mudah sekali mengalami pendarahan meskipun hanya luka kecil. Bahkan jika luka memar saja membutuhkan waktu penyembuhan yang lama, bisa jadi merupakan gejala leukemia.
Tanda lain adalah munculnya titik-titik merah atau ungu kecil di bawah kulit Anda yang disebut dengan petechiae. Perdarahan internal juga mungkin terjadi seperti pendarahan dalam tinja, lendir, urine, muntahan, dan air mani.
4. Pembengkakan Internal
Gejala leukemia juga dapat ditandai dengan pembengkakan kelenjar getah bening di bawah lengan serta di depan dan belakang leher. Hati dan limpa juga akan membengkak dan menimbulkan rasa nyeri di bawah tulang rusuk.
5. Berkeringat di malam hari
Salah satu tanda-tanda leukemia adalah selalu berkeringat pada malam hari. Sehingga jika Anda berkeringat secara berlebihan atau tidak normal di malam hari, Anda perlu mewaspadai gejala leukemia.
6. Berkurangnya kontrol otot
Kesulitan mengendalikan diri ketika berjalan atau mengalami kejang otot dari waktu ke waktu merupakan salah satu gejala leukemia. Penderita leukemia biasanya akan kesulitan mengontrol otot dan menyeimbangkan tubuh.
7. Pernapasan abnormal
Sesak napas dan batuk dalam kurun waktu yang cukup lama dan tidak kunjung sembuh juga merupakan tanda-tanda leukemia.

Berikut 7 tanda atau gejala leukemia,
1. Kelelahan
Jika Anda mudah sekali merasa kelelahan meskipun tidak melakukan aktivitas yang berat, mungkin hal ini disebabkan oleh leukemia. Peningkatan produksi sel darah putih dapat menyebabkan energi cepat habis.
2. Penurunan berat badan
Gejala leukemia juga ditunjukkan oleh berat badan yang tiba-tiba menurun drastis meskipun seseorang tidak mengubah pola dietnya sehari-hari. Hal ini disebabkan karena pembakaran energi tingkat tinggi yang membuat seseorang kehilangan berat badannya jika tidak meningkatkan pola makan.
3. Sering mengalami pendarahan
Orang yang menderita leukemia akan mudah sekali mengalami pendarahan meskipun hanya luka kecil. Bahkan jika luka memar saja membutuhkan waktu penyembuhan yang lama, bisa jadi merupakan gejala leukemia.
Tanda lain adalah munculnya titik-titik merah atau ungu kecil di bawah kulit Anda yang disebut dengan petechiae. Perdarahan internal juga mungkin terjadi seperti pendarahan dalam tinja, lendir, urine, muntahan, dan air mani.
4. Pembengkakan Internal
Gejala leukemia juga dapat ditandai dengan pembengkakan kelenjar getah bening di bawah lengan serta di depan dan belakang leher. Hati dan limpa juga akan membengkak dan menimbulkan rasa nyeri di bawah tulang rusuk.
5. Berkeringat di malam hari
Salah satu tanda-tanda leukemia adalah selalu berkeringat pada malam hari. Sehingga jika Anda berkeringat secara berlebihan atau tidak normal di malam hari, Anda perlu mewaspadai gejala leukemia.
6. Berkurangnya kontrol otot
Kesulitan mengendalikan diri ketika berjalan atau mengalami kejang otot dari waktu ke waktu merupakan salah satu gejala leukemia. Penderita leukemia biasanya akan kesulitan mengontrol otot dan menyeimbangkan tubuh.
7. Pernapasan abnormal
Sesak napas dan batuk dalam kurun waktu yang cukup lama dan tidak kunjung sembuh juga merupakan tanda-tanda leukemia.
3 Hal yang Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Payudara
Salah satu jenis kanker yang cukup ditakuti oleh sebagian besar
perempuan adalah kanker payudara. Untuk menghindarinya ada 3 kebiasaan
yang sebaiknya tidak dilakukan karena terbukti meningkatkan risiko
kanker payudara.
Kanker payudara timbul akibat berkembangnya sel kanker secara abnormal di daerah payudara. Jika ditemukan secara dini kanker ini memiliki tingkat kesembuhan yang baik, namun jika sudah stadium lanjut umumnya tingkat kesembuhan semakin menurun.
Berbagai hal memang diketahui bisa memicu terjadinya kanker payudara seperti pengaruh lingkungan atau genetik. Namun di luar kedua hal ini, beberapa kebiasaan tertentu juga turut menyumbang risiko terkena kanker payudara.
Untuk membantu mengurangi risiko kanker payudara, 3 kebiasaan berikut ini sebaiknya dihilangkan dari kehidupan Anda mulai sekarang,
1. Terlalu sedikit tidur
Kurang tidur atau hanya memiliki sedikit waktu untuk tidur tidak hanya membuat orang sulit konsentrasi bekerja atau sekolah keesokan harinya, namun juga bisa meningkatkan risiko terkena kanker payudara.
Sebuah penelitian baru menemukan mempertahankan kebiasaan tidur dengan kualitas yang baik dan cukup bisa mengurangi risiko berkembangnya bentuk agresif dari kanker payudara. Untuk itu pastikan selalu mendapatkan waktu istirahat yang cukup.
2. Konsumsi 3 gelas wine
Minum segelas wine sehari telah terbukti bisa mencegah beberapa penyakit, tapi jika dikonsumsi secara berlebihan justru bisa memiliki efek sebaliknya. Studi menemukan konsumsi 7-14 gelas seminggu bisa meningkatkan risiko terkena kanker payudara hingga 60 persen.
3. Terlalu sering leha-leha di sofa
Bersantai di sofa setelah beraktivitas seharian memang dibutuhkan oleh tubuh, tapi jika terlalu sering dilakukan bahkan hingga melewatkan waktu untuk olahraga maka bisa memiliki efek buruk, salah satunya adalah meningkatkan risiko kanker payudara.
Kondisi ini tidak hanya menyebabkan obesitas, tapi olahraga telah terbukti bisa mengurangi risiko kanker payudara. Untuk itu hindari terlalu sering bersantai di sofa, tapi luangkan waktu untuk berolahraga.
Kanker payudara timbul akibat berkembangnya sel kanker secara abnormal di daerah payudara. Jika ditemukan secara dini kanker ini memiliki tingkat kesembuhan yang baik, namun jika sudah stadium lanjut umumnya tingkat kesembuhan semakin menurun.
Berbagai hal memang diketahui bisa memicu terjadinya kanker payudara seperti pengaruh lingkungan atau genetik. Namun di luar kedua hal ini, beberapa kebiasaan tertentu juga turut menyumbang risiko terkena kanker payudara.
Untuk membantu mengurangi risiko kanker payudara, 3 kebiasaan berikut ini sebaiknya dihilangkan dari kehidupan Anda mulai sekarang,
1. Terlalu sedikit tidur
Kurang tidur atau hanya memiliki sedikit waktu untuk tidur tidak hanya membuat orang sulit konsentrasi bekerja atau sekolah keesokan harinya, namun juga bisa meningkatkan risiko terkena kanker payudara.
Sebuah penelitian baru menemukan mempertahankan kebiasaan tidur dengan kualitas yang baik dan cukup bisa mengurangi risiko berkembangnya bentuk agresif dari kanker payudara. Untuk itu pastikan selalu mendapatkan waktu istirahat yang cukup.
2. Konsumsi 3 gelas wine
Minum segelas wine sehari telah terbukti bisa mencegah beberapa penyakit, tapi jika dikonsumsi secara berlebihan justru bisa memiliki efek sebaliknya. Studi menemukan konsumsi 7-14 gelas seminggu bisa meningkatkan risiko terkena kanker payudara hingga 60 persen.
3. Terlalu sering leha-leha di sofa
Bersantai di sofa setelah beraktivitas seharian memang dibutuhkan oleh tubuh, tapi jika terlalu sering dilakukan bahkan hingga melewatkan waktu untuk olahraga maka bisa memiliki efek buruk, salah satunya adalah meningkatkan risiko kanker payudara.
Kondisi ini tidak hanya menyebabkan obesitas, tapi olahraga telah terbukti bisa mengurangi risiko kanker payudara. Untuk itu hindari terlalu sering bersantai di sofa, tapi luangkan waktu untuk berolahraga.
Langganan:
Postingan (Atom)