Sabtu, 12 April 2014

PENGENDALIAN TIKUS



Pengendalian hama tikus
Upaya pengendalian hama serangga, tikus baik dilingkungan perumahan (residential) dilingkungan komersial (commercial), di kantor, di gedung bertingkat, rumah sakit, restoran, swalayan, museum, hotel, maupun dilingkungan industrial telah dilakukan dalam kurun waktu yang cukup lama.
Pengendalian hama yang dilakukan selama ini lebih banyak dilakukan dengan mengandalkan penggunaan pestisida & rodentisida saja, sangat jarang pengendalian dilakukan secara komprehensive, yang melibatkan semua aspek yang mempengaruhi keberadaan hama tersebut.
Apabila pengendalian hama hanya mengandalkan penggunaan pestisida saja, maka untuk jangka panjang masalah yang timbul tidak akan teratasi dengan baik, malahan akan menimbulkan masalah baru yakni terjadinya Resistance atau Persistence serta menimbulkan potensial kesehatan manusia, mengancam species non target, dll.
Kehadiran binatang pengganggu mulai dirasakan menimbulkan masalah bila populasinya telah melampaui batas dan menimbulkan problematika kesehatan dan aspek hygiene lingkungan, berbagai kerugian ekonomi dapat ditimbulkan, demikian pula berbagai penyakit tanaman, hewan ataupun manusia dapat ditularkan oleh hama tersebut, antara lain dengan timbulnya berbagai macam penyakit seperti typhus, cholera, pes, malaria dan demam berdarah yang dibawa oleh hama-hama tersebut. Tindakan antisipatif untuk menekan akibat langsung ataupun tidak langsung perlu diupayakan pengelolaan yang komprehensif dan terpadu antara lain dengan program Integrated Pest Management. – IPM. Program pengelolaan ini dapat meliputi Pengendalian Hama Serangga (lalat, kecoa dan nyamuk) dan Pengendalian Hama Rondensia (tikus).


1.     RODENT CONTROL (Pengendalian hama tikus)

Tikus adalah mamalia yang termasuk dalam suku Muridae. Spesies tikus yang paling dikenal adalah mencit (Mus spp.) serta tikus got (Rattus norvegicus) yang ditemukan hampir di semua negara dan merupakan suatu organisme model yang penting dalam biologi; juga merupakan hewan peliharaan yang populer.
Diperkirakan setiap tahun tikus menghancurkan makanan yang cukup untuk dikonsumsi hingga 200 juta orang. Tikus juga merusak fasilitas/konstruksi gedung, mengerat pintu, melubangi plafond, memakan sabun dan kabel hingga memberikan resiko hubungan pendek listrik hingga terjadi kebakaran. Selain kerugian tersebut diatas biaya pengendalian hama tikus dinilai cukup mahal, di Amerika Serikat dikucurkan dana lebih dari U$D.120 juta.

Banyak metoda yang digunakan dalam mengendalikan tikus, pengendalian terpadu hama tikus dapat dilakukan dengan empat tahap operasional dilapangan :

            a. Inspeksi tikus & Initial Survey
             b. Sanitasi
             c. Rat Proofing
             d. Rodent Killing (trapping program dan rodentisida program)

2.
METODE YANG DIGUNAKAN
 
Kombinasi beberapa metoda akan memberikan hasil yang lebih baik dari pada hanya menggunakan satu macam metoda. Pemilihan metoda yang digunakan disesuaikan dengan sasaran dan kondisi lingkungan.

a. Inspeksi Tikus & Initial Survey
        Inspeksi tikus sangat penting dilakukan sebelum dilaksanakan program pengendalian tikus, inspeksi yang baik akan memberikan hasil maksimal dalam pengendalian. Initial Survey, ditujukan untuk menentukan kondisi awal atau tingkat serangan dan kerusakan yang ditimbulkan oleh tikus sebelum dilakukan program pengendalian tikus.
b. Sanitasi
       Sanitasi sangat diperlukan dalam upaya suksesnya program pengendalian hama tikus. Untuk mendapatkan hasil sanitasi yang baik, kami akan membuatkan beberapa rekomendasi mengenai pengelolaan sampah, menjaga kebersihan area, sistem tata letak barang digudang dengan susunan berjarak dari dinding dan tertata diatas palet, dll.
Tikus menyukai tempat-tempat yang kotor dan lembab. Melakukan sanitasi berarti menghilangkan tempat beristirahat, bersembunyi, berteduh dan berkembang biak bagi tikus, disamping juga menghilangkan makanan tikus.
c. Rat Proofing / Exlucion
           Untuk mengendalikan tikus disuatu lokasi diupayakan agar lokasi tersebut tertutup dari celah yang memungkinkan tikus masuk dari luar. Tikus dapat leluasa masuk lewat bawah pintu yang renggang, lewat lubang pembuangan air yang tidak tertutup kawat kasa, lewat shaft yang tidak bersekat atau lewat jalur kabel telepon dan listrik dari bangunan yang tersambung disekitarnya.

     d. Rodent Killing
          Pengendalian dengan tikus dapat dilakukan dengan dua cara,yakni non kimia sebagai berikut:
1.  Pengendalian non kimia (trapping)
       Trapping adalah satu dari sekian cara yang paling efektif untuk   
mengendalikan tikus, kelebihan penggunaan sistem trapping :
               a. Trapp sangat aman,karena tidak mengandung racun seperti halnya  umpan.
                b. Cepat mendatangkan hasil.
                c. Menghindari tersebarnya bangkai tikus yang sangat sulit ditemukan.
2.  Pengendalian dengan kimia Rodentisida
      a. POISONING
           Poisoning dimaksudkan sebagai peracunan tikus melalui umpan makanan       beracun. Keberhasilan poisoning ini tergantung pada bagaimana usaha agar tikus memilih dan menyukai umpan makanan yang dipasang dan tidak memilih atau menyukai makanan lain yang ada disekitarnya.
Umpan makanan haruslah yang preference bagi tikus dan pemasangannya ditempat yang tempatnya mudah didapatkan oleh tikus.
      b. RODENTISIDA
          Rodentisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk mengendalikan  tikus.
Rodentisida yang digunakan adalah rodentisida antikoagulan yang mempunyai sifat sebagai berikut :
        • Tidak berbau dan tidak berasa.
        • Slow acting, artinya membunuh tikus secara perlahan-lahan, tikus baru mati setelah memakan beberapa kali.
        • Tidak menyebabkan tikus jera umpan.
        • Mematikan tikus dengan merusak mekanisme pembekuan darah.

Jenis bahan aktif rodentisida adalah b
rodifakum, kumatetralil atau bromadiolone, Sedangkan untuk area khusus yang sangat sensitif dan memerlukan perlakuan khusus akan digunakan pengumpanan dengan lem tikus yang khusus.
Pelaksanaan pengendalian hama tikus akan dilengkapi dengan laporan lapangan setiap melaksanakan pekerjaan pada tahapan yang dimaksud dan diketahui serta ditanda tangani oleh pejabat/petugas yang ditunjuk oleh perusahaan setempat.


Tikus adalah mamalia yang termasuk dalam suku Muridae. Spesies tikus yang paling dikenal adalah mencit (Mus spp.) serta tikus got (Rattus norvegicus) yang ditemukan hampir di semua negara dan merupakan suatu organisme model yang penting dalam biologi; juga merupakan hewan peliharaan yang populer. Merupakan vektor dari penyakit-penyakit yang membahayakan, seperti : Pes, Salmo-nellosis (meracuni makanan dengan kotorannya), Leptospirosis (terinfeksi penyakit oleh tikus, ketika berenang atau mandi dengan air tercemar), demam yang disebabkan oleh gigitan tikus, dll.
RODENT CONTROL (Pengendalian hama tikus) dengan cara : Inspeksi Tikus & Initial SurveyInspeksi tikus sangat penting. SanitasiRat, Proofing / Exlucion, Rodent Killing, Pengendalian non kimia (trapping) POISONING, RODENTISIDA.

Tikus merupakan hewan pengerat yang membahayakan. Tikus dapat membawa penyakit kepada manusia melalui berbagai macam faktor baik melalui makanan maupun media lain. Berdasarkan hal diatas penulis menyarankan untuk lebih mengenal tikus lebih jauh terutama factor-faktor yang ditimbulkan tikus terhadap kesehatan manusia.
Sumber : http://azlimin.blogspot.com
(HN2014.kes.ling)

Kamis, 11 Oktober 2012

9 Cara Jaga Kesehatan Gigi & Mulut Bumil

SELAIN menjaga kondisi kandungan tetap sehat, ibu hamil juga harus memperhatikan kesehatan gigi dan mulut. Lantas, bagaimana caranya?

Berikut ini ulasan lengkapnya,
- Gunakan sikat gigi yang lembut dan ukuran yang sesuai.

- Sewaktu ibu hamil muntah  atau sering mengeluarkan air liur, jangan lupa untuk  berkumur, bisa dengan air hangat yang dibubuhi garam. Kumur dengan air hangat juga bermanfaat  untuk membersihkan sisa lemak- lemak pada rongga mulut dan sela gigi.

- Bila perlu pilih pasta gigi  yang tidak merangsang terjadinya alergi, terutama untuk gusi yang sensitif,  dan yang terpenting memilih pasta gigi yang akan membuat kondisi mulut menjadi lebih segar sehingga tidak mudah mual.

- Lakukan penyikatan gigi secara benar dan gerakan sikat melingkar dengan hati hati di sela–sela gigi. Sikat gigi arah atas ke bawah dan sebaliknya arah bawah ke atas. minimal menggosok gigi 2 kali sehari (sebelum dan setelah tidur, lebih baik jika setiap setelah makan).

- Bila ada gangguan kesehatan pada mulut yang perlu menggunakan obat kumur, sebaiknya perhatikan label pada kemasan tentang keterangan kontra indikasi untuk ibu hamil. Penggunaan obat kumur terutama untuk mengatasi bakteri penyebab bau mulut maupun membersihkan keasaman pada rongga mulut ibu hamil perlu berkonsultasi dengan dokter gigi.

- Konsumsi buah buahan berserat yang banyak mengandung Vitamin C dan Vitamin B12 karena baik untuk gusi.

- Penuhi kebutuhan kalsium sesuai dengan anjuran dokter atau bidan, terutama dari sumber zat makanan alami, karena kalsium yang dikonsumsi oleh BuMil juga diserap oleh calon calon bayi.

- Kurangi konsumsi makanan yang manis dan asam, karena jenis makanan seperti itu cenderung bisa menimbulkan masalah kerusakan pada gigi

- Apabila sudah terlanjur mengalami masalah gigi selama kehamilan, maka dokter perlu mengambil tindakan untuk menangani masalah ini. Namun, segala tindakan seperti obat pemutih gigi, dan obat-obatan lainnya, penggunaan X ray selama pemeriksaan gigi, sebaiknya dilakukan setelah bayi Anda lahir. Meskipun X ray gigi menggunakan radiasi yang cukup kecil, namun tentunya harus dihindari untuk lebih meminimalisir efek negatif yang mungkin timbul pada bayi.

Minggu, 07 Oktober 2012

Kenali 7 Tanda Leukemia


Leukemia adalah kanker yang terjadi pada sel-sel yang pembentuk darah yang penyebabnya belum diketahui dan memiliki gejala yang khas sejak pertama kali terjadi. Kenali gejalanya sejak dini untuk mendapatkan diagnosa yang lebih cepat sebelum kanker menyebar dan berakibat fatal.

Sebagian besar, leukemia mempengaruhi sel-sel darah putih seseorang tetapi beberapa jenis leukemia dimulai dalam sel darah lainnya juga. Beberapa kanker tulang memiliki gejala yang mirip dengan leukemia, tetapi tidak sepenuhnya sama.

Berikut 7 tanda atau gejala leukemia,
1. Kelelahan
Jika Anda mudah sekali merasa kelelahan meskipun tidak melakukan aktivitas yang berat, mungkin hal ini disebabkan oleh leukemia. Peningkatan produksi sel darah putih dapat menyebabkan energi cepat habis.

2. Penurunan berat badan
Gejala leukemia juga ditunjukkan oleh berat badan yang tiba-tiba menurun drastis meskipun seseorang tidak mengubah pola dietnya sehari-hari. Hal ini disebabkan karena pembakaran energi tingkat tinggi yang membuat seseorang kehilangan berat badannya jika tidak meningkatkan pola makan.

3. Sering mengalami pendarahan
Orang yang menderita leukemia akan mudah sekali mengalami pendarahan meskipun hanya luka kecil. Bahkan jika luka memar saja membutuhkan waktu penyembuhan yang lama, bisa jadi merupakan gejala leukemia.

Tanda lain adalah munculnya titik-titik merah atau ungu kecil di bawah kulit Anda yang disebut dengan petechiae. Perdarahan internal juga mungkin terjadi seperti pendarahan dalam tinja, lendir, urine, muntahan, dan air mani.

4. Pembengkakan Internal
Gejala leukemia juga dapat ditandai dengan pembengkakan kelenjar getah bening di bawah lengan serta di depan dan belakang leher. Hati dan limpa juga akan membengkak dan menimbulkan rasa nyeri di bawah tulang rusuk.

5. Berkeringat di malam hari
Salah satu tanda-tanda leukemia adalah selalu berkeringat pada malam hari. Sehingga jika Anda berkeringat secara berlebihan atau tidak normal di malam hari, Anda perlu mewaspadai gejala leukemia.

6. Berkurangnya kontrol otot
Kesulitan mengendalikan diri ketika berjalan atau mengalami kejang otot dari waktu ke waktu merupakan salah satu gejala leukemia. Penderita leukemia biasanya akan kesulitan mengontrol otot dan menyeimbangkan tubuh.

7. Pernapasan abnormal
Sesak napas dan batuk dalam kurun waktu yang cukup lama dan tidak kunjung sembuh juga merupakan tanda-tanda leukemia.

3 Hal yang Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Payudara

Salah satu jenis kanker yang cukup ditakuti oleh sebagian besar perempuan adalah kanker payudara. Untuk menghindarinya ada 3 kebiasaan yang sebaiknya tidak dilakukan karena terbukti meningkatkan risiko kanker payudara.

Kanker payudara timbul akibat berkembangnya sel kanker secara abnormal di daerah payudara. Jika ditemukan secara dini kanker ini memiliki tingkat kesembuhan yang baik, namun jika sudah stadium lanjut umumnya tingkat kesembuhan semakin menurun.

Berbagai hal memang diketahui bisa memicu terjadinya kanker payudara seperti pengaruh lingkungan atau genetik. Namun di luar kedua hal ini, beberapa kebiasaan tertentu juga turut menyumbang risiko terkena kanker payudara.

Untuk membantu mengurangi risiko kanker payudara, 3 kebiasaan berikut ini sebaiknya dihilangkan dari kehidupan Anda mulai sekarang,
1. Terlalu sedikit tidur

Kurang tidur atau hanya memiliki sedikit waktu untuk tidur tidak hanya membuat orang sulit konsentrasi bekerja atau sekolah keesokan harinya, namun juga bisa meningkatkan risiko terkena kanker payudara.

Sebuah penelitian baru menemukan mempertahankan kebiasaan tidur dengan kualitas yang baik dan cukup bisa mengurangi risiko berkembangnya bentuk agresif dari kanker payudara. Untuk itu pastikan selalu mendapatkan waktu istirahat yang cukup.

2. Konsumsi 3 gelas wine

Minum segelas wine sehari telah terbukti bisa mencegah beberapa penyakit, tapi jika dikonsumsi secara berlebihan justru bisa memiliki efek sebaliknya. Studi menemukan konsumsi 7-14 gelas seminggu bisa meningkatkan risiko terkena kanker payudara hingga 60 persen.

3. Terlalu sering leha-leha di sofa

Bersantai di sofa setelah beraktivitas seharian memang dibutuhkan oleh tubuh, tapi jika terlalu sering dilakukan bahkan hingga melewatkan waktu untuk olahraga maka bisa memiliki efek buruk, salah satunya adalah meningkatkan risiko kanker payudara.

Kondisi ini tidak hanya menyebabkan obesitas, tapi olahraga telah terbukti bisa mengurangi risiko kanker payudara. Untuk itu hindari terlalu sering bersantai di sofa, tapi luangkan waktu untuk berolahraga.